Minggu, 05 April 2015

KADAR P2O5 YANG LARUT DALAM PUPUK NPK


LAPORAN LENGKAP

Nama                                   : Ulfa Novianty



Kelas                                    : 3 A


Kelompok                             : A 2 3



Tanggal                               : 5 April 2015



Judul Penetapan                : Penentuan Kadar P2O5 yang larut dalam air pada pupuk NPK



Tujuan Penetapan              : Untuk mengretahui kadar P2O5 yang larut dalam air pada pupuk NPK



Dasar Prinsip                   : Sampel diendapkan dengan NH4OH dengan penambahan NH4Cl, lalu
                                            dipijarkan



Reaksi





Landasan Teori :

        Pupuk superfosfat ; terbuat dari fosfat alam yang dicampur dengan asam belerang. Pupuk superfosfat berbentuk bubuk yang berwarna abu abu dengan kandungan fosfat antara 14–20 %. Sifatnya mudah larut dalam air dan agak sedikit higroskopis. Pupuk ini juga mampu mengikat amoniak. Pupuk superfosfat buatan ini ada dalam dua bentuk yaitu Double Superfosfat (DS) dan Triple Superfosfat (TSP).Superfosfat merupakan pupuk yang dapat bereaksi dengan cepat. Hal ini disebabkan oleh mudah larutnya kalsium fosfat asam primer. Di dalam pabrik superfosfat, kalsium fosfat alam diolah dengan asam sulfat menjadi kalsium fosfat primer, Reaksinya berlangsung sebagai berikut : Ca3(PO4)2 + 2 H2SO4 → Ca(H2PO4)2 + 2 CaSO4 Kalsium fosfat asam primer gipsPada tanah yang mengandung kalsium, maka kalsium fosfat asam primer bereaksi dengan kalsium bikarbonat, sehingga terjadilah kalsium fosfat asam sekunder dan selanjutnya trikalsium fosfat : Ca(H2PO4)2 + Ca(HCO3)2 → 2 CaHPO4 + 2 H2O + 2 CO2↑ 2 CaHPO4 + 2 H2O + 2CO2 → Ca3(PO4)2 + 2 H2O + 2 CO2↑ Dengan cara inilah kalsium fosfat yang tidak larut mengendap di dalam tanah dalam bentuk yang sangat halus. Karena sangat halusnya, maka sangat mudah ditransformasi dengan asam karbonat dan asam lainnya menjadi kalsium fosfat asam primer yang mudah diserap.Jenis pupuk SP-36 ini muncul sebagai akibat sulitnya mendapatkan kandungan dasar pupuk TSP yang masih harus diimpor. Oleh karena itu, kadar fosfat pada SP- 36 jauh lebih rendah dari TSP (Marsono, 2001). Kandungan pupuk SP-36 adalah P2O5 total : 36 %; P2O5 tersedia : 34 % ; P2O5 larut air : 30 %. Pupuk ini terbuat dari fosfat alam dan sulfat. Berbentuk butiran dan berwarna abu abu. Sifatnya agak sulit larut didalam air dan bereaksi lambat sehingga selalu digunakan sebagai pupuk dasar. Reaksi kimianya tergolong netral, tidak higroskopis, dan tidak bersifat membakar .Pupuk SP-36 mempunyai keunggulan yaitu : a. Kandungan hara fosfor dalam bentuk P2O5 tinggi yaitu sebesar 36 %. b. Bersifat netral sehingga tidak mempengaruhi kemasaman tanah. c. Tidak mudah menghisap air, sehingga dapat disimpan cukup lama dalam kondisi penyimpanan yang baik.d. Dapat dicampur dengan pupuk urea atau pupuk ZA pada saat penggunaanTSP adalah pupuk superfosfat yang didatangkan dari Amerika Serikat pengganti pupuk DS dari Belanda. Pupuk P ini memiliki sifat dan warna yang sama dengan pupuk DS, kecuali bentuknya butiran dan granuler. Pada dasarnya, TSP merupakan peningkatan dari pupuk superfosfat yang lebih dahulu muncul pasaran. Bahan dasar utama TSP adalah asam fosfat dan kalsium.Hasilnya merupakan kalsium fosfat yang mudah larut dalam air. Universitas Sumatera Utara []3243)(POCa .CaF2 + 12H3PO4 + 9H2O → 9Ca(H2PO4)2 + CaF2



                    Pupuk TSP akan diikat oleh tanah dengan cukup kuat dan relative kurang tercuci. Kandungan P dalam bentuk P2O5 pada TSP adalah 46 %. TSP merupakan pupuk fosfat terbaik. Kandungan P paling tinggi dan mudah larut, tetapi memerlukan biaya tinggi untuk membuatnya. 2.4. Pupuk Majemuk yang mengandung fosfatAmmonium fosfat ; dihasilkan dari hasil reaksi antara amonia dengan asam fosfat atau pencampuran fosfor dengan asam sulfat. Ada beberapa jenis pupuk ammonium fosfat yang banyak digunakan, diantaranya Monoammonium Phosphate (MAP), Diammonium Phosphate (DAP) dan Ammonium Phosphate-Sulfate. MAP diperoleh dari hasil reaksi antara amonia dengan asam fosfat serta mengandung 12 % N dan 61 % P2O5,NH3 + H3PO4 → NH4H2PO4Monoammonium Phosphate (MAP)Dalam Diammonium Phosphate (DAP) terkandung 21 % N dan 53 % P2O52NH3 + H3PO4 → (NH4)2HPO4Diammonium Phosphate (DAP)Amonia juga dapat direaksikan dengan cara mencampurkan fosfor dengan asam sulfat yang menghasilkan ammonium phosphate-sulfate yang terdiri dari 16 % N dan 20 % P2O5.4H3PO4 + xH2SO4 + (4 + 2x)NH3 →4NH4H2PO4.x(NH4)2SO4 Ammonium Phosphate-SulfateBahan utama pupuk amophos adalah monoammonium fosfat. Bentuknya berupa butiran dan berwarna abu-abu muda. Ada dua macam pupuk amophos, yaitu amophos A yang mengandung N 11 % dan P2O5 48% serta amophos B yang mengandung N 16,5 % dan P2O5 20 %. Kedua macam pupuk ini larut dalam air dan tidak higroskopis.Pupuk NPK dibuat melalui proses industri berteknologi tinggi sehingga dihasilkan butiran yang homogen. Setiap butir pupuk Phonska mengandung tiga macam unsur hara utama yaitu Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K) yang diperkaya dengan unsur hara belerang (S) dalam bentuk larut air, sehingga mudah diserap akar tanaman Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk cepat tersedia yang paling dikenal saat ini. Bentuk pupuk NPK yang beredar di pasaran adalah pengembangan dari bentuk-bentuk NPK lama yang kadarnya masih rendah. Kadar NPK yang banyak beredar adalah 15-15-15, 16-16-16 dan 8-20-15. Kadar lain yang tidak terlalu umum beredar adalah 6-12-15, 12-12-12, atau 20-20-20.NPK Mutiara adalah pupuk NPK produk BASF dengan kadar 16-16-16. Pupuk ini berbentuk butiran berwarna abu-abu dan agak higroskopis. Dalam pemasarannya pupuk ini dikemas dalam ukuran 1 kg dan 5 kg. Pupuk yang diimpor dari Norwegia ini termasuk diminati banyak orang 2.5. Klasifikasi fosfor Kelarutan fosfor didalam fosfat pembawa yang berbeda akan bervariasi. Kelarutan pupuk fosfat dalam air tidak selalu menjadi kriteria yang terbaik dalam ketersediaan unsur ini pada tanaman. Penentuan fosfor tidaklah mudah ketika ketersediaan unsur- unsur pupuk ditentukan dengan cepat dalam sampel. Metode kimia yang telah dikembangkan dimana penilaian yang cukup baik adalah larut dalam air, ketersediaan, dan kandungan fosfor total dari pupuk.Istilah yang sering menggambarkan kandungan fosfor dalam pupuk adalah dengan menentukan kelarutannya dalam air, kelarutan dalam sitrat, tidak larut dalam sitrat, ketersediaannya dan fosfat total sebagai P2O5. Sampel kecil yang akan dianalisa, pertama kali diekstraksi dengan air, kemudian endapannya disaring, dan fosfor yang terkandung dalam filtrat ditentukan. Kandungan fosfor dari filtrat ditentukan dan dinyatakan sebagai persentase berat total sampel. Ini mewakili fraksi sampel yang larut dalam air.Fosfor yang larut dalam sitrat. Residu tersebut ditambahkan larutan ammonium sitrat 1 N, kemudian diekstraksi. Kandungan fosfor dari filtrat ditentukan dan dinyatakan sebagai persentase berat total sampel, ini dinamakan fosfor yang larut dalam sitrat. Fosfor tersedia. Jumlah fosfor yang larut dalam air dan larut dalam asam sitrat 2 % mewakili taksiran yang tersedia untuk tanaman. Fosfor total. Fosfor total dapat ditentukan secara langsung tanpa langkah –langkah yang digambarkan (Tisdale, 1975). Reaksi penentuan fosfat adalah sebagai berikut :



H3PO4 + 12 H2MoO4 → H3P[]4012OMo + 10 H2O Biru molibdemMo (VI) → Mo (V)





Alat & Bahan :

 Alat
  •  Gelas Piala 100 , 300 ml
  • Gelas Ukur 10 ml
  • Neraca Digital
  • Kaki Tiga
  • Corong 
  • Pengaduk 
  • Cawan Porselin
  • Tanur 
  • Eksikator
      •  Kertas Saring
Bahan 


  • Pupuk NPK
  • Aquadest Panas
  •  NH4Cl 2M
  • Campuran Magnesia
  • HCl 1:1
  • IndikatorMM:MB (1:1)
  • NH4OH (1:10) & (1:20)


Cara Kerja : 

1. Ditimbang pupuk TSP + 3 g.
2. Dilarutkan dengan aquadest kedalam gelas piala kemudian dipanaskan.
3. Saring dengan kertas saring berlipat.
4. Endapan dicuci dengan 3×10 ml aquadest panas
5. Filtrat ditampung lalu, ditambahkan NH4Cl 2M + 10 mL.
6. Ditambahkan campuran Magnesia 10 mL, jika keruh ditambahkan HCl 1:1 hingga larut

7. Dibubuhi indikator PP kemudian endapkan dengan NH4OH 1:10 berlebih, hingga larutan

berwarna merah muda seulas.
8. Didinginkan dalam es
9. Lalu, disaring dan dicuci hingga bebas Cl- dengan NH4OH 1:20
10. Endapan dikeringkan dalam oven (T=1050C)
11. Endapan diperarang, dipijarkan, didinginkan, dan timbang hingga bobot tetap.
12. Menghitung kadar P2O5 yang larut dalam air pada pupuk NPK



Pengamatan :
1. Bobot cawan kosong : 25,6764 Gram
2. Bobot cawan + abu : 25,8647 Gram
3. Bobot Abu : 0,1383 Gram
4. Bobot sample : 1,0000 Gram


Perhitungan :

Kadar P205 = Mr P2O5/Mr Mg2P2O7 x Bobot abu X 100%
                                          g Sampel


                   = 142/222 x 0,1383 g X 100%

                               1,0000  g

                    = 12,84 %


Kesimpulan :

Dari hasil pengamatan dan pehitungan dapat disimpulkan bahwa kadar P2O5 yang larut dalam air pada pupuk NPK adalah sebesar 12,84 %


Daftar pustaka  :
http://noelyakuza.blogspot.com/2012/05/materi-pospat.html
Laporan Harian kadar P2O5 yang larut dalam air pada pupuk NPK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar