Sabtu, 04 April 2015

KADAR ASAM BEBAS PADA PUPUK ZA

LAPORAN LENGKAP

Nama                                      : Ulfa Novianty

Kelas/kelompok                      : III A / A2.3

NIS                                          : 114630

Tanggal Mulai                         : 03 Maret 2015

Tanggal Selesai                      : 03 Maret 2015

Judul penetapan                     : Penentuan Kadar Asam Bebas  pada pupuk ZA

Tujuan Penetapan                  : Untuk mengetahui kadar asam bebas pada sampel ZA

Dasar Prinsip                          : Kadar asam bebas pada pupuk ZA ditetapkan secara 
                                                 alkalimetri. Pupuk ZA dilarutkan dalam pH 5,4kemudian   
                                                 dititar dengan NaOH hingga didapatkan TA sindur dari 
                                                 indikator SM.

Reaksi                                   : 

Landasan Teori                     :
                                                 

                                                   Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik (mineral). Pupuk berbeda dari suplemen. Pupuk mengandung bahan baku yang diperlukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen sepertihormon tumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme. Meskipun demikian, ke dalam pupuk, khususnya pupuk buatan, dapat ditambahkan sejumlah material suplemen.
                                                   Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut, agar tumbuhan tidak mendapat terlalu banyak zat makanan. Terlalu sedikit atau terlalu banyak zat makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk dapat diberikan lewat tanah ataupun disemprotkan ke daun. Salah satu jenis pupuk organik adalah kompos.
Ammonium Sulfat (ZA) merupakan salah satu jenis pupuk sintetis yang mengandung unsur hara N. Pupuk ammonium sulfat dikenal juga dengan nama ZA (Zwavelzure Amonium). Unsur hara N yang berasal dari Urea dan ZA merupakan hara makro utama bagi tanaman selain P dan K dan seringkali menjadi faktor pembatas dalam produksi tanaman. Menurut Gardner  dkk.  (1991), defisiensi N membatasi pembesaran sel dan pembelahan sel. N berperan sebagai bahan penyusun klorofil dan asam amino, pembentuk protein, esensial bagi aktivasi karbohidrat, dan komponen enzim, serta menstimulasi perkembangan dan aktivitas akar serta meningkatkan penyerapan unsur-unsur hara yang lain (Olson dan Kurtz, 1982). Pupuk ZA dibuat dari gas amoniak dan gas belerang. Persenyawaan kedua zat tersebut menghasilkan pupuk ZA yang mengandung N 20,5 sampai 21%, bersifat tidak higroskopis. Menurut Hilman  dkk. (1993,  dalam Widyastuti, 1996), pupuk N dalam bentuk ammonium sulfat (ZA) yang diberikan ke dalam tanah pertama-tama akan diserap (adsorpsi) oleh kompleks koloid tanah dan bentuk N (NH4+) cenderung tidak hilang dan tercuci air, sedangkan urea dapat segera larut dalam air. Tahap akhir dalam proses pembuatan pupuk ZA adalah pengeringan.  Pengeringan adalah proses untuk menghilangkan sejumlah cairan volatileyang terdapat dalam padatan dengan cara evaporasi. Dalam industri pupuk seperti ammonium sulfat (ZA), superfosfat (SP), dan natrium fosfat kalium (NPK), proses pengeringan biasanya dilakukan dengan menggunakan rotary dryer. Untuk dapat mendesain dan menganalisa kinerja suatu  rotary dryer, perlu diketahui terlebih dahulu karakteristik pengeringan bahan padat yang dikeringkan. Hal ini dapat dilaksanakan secara eksperimen dengan menggunakan alat  tray dryer. Penelitian untuk memperoleh data karakteristik telah dilakukan oleh sejumlah peneliti, antara lain : pengeringan limbah padat dari ekstraksi minyak zaitun oleh Doymaz et al (2003), pengeringan ampas wortel oleh Singh et al (2006), pengeringan biji anggur oleh Roberts et al (2008), dan pengeringan limbah padat tapioka oleh Dedi dkk (2009).
                                        Kandungan pupuk Za
                                        Pupuk ZA mengandung belerang 24 % dan nitrogen 21 %.Kandungan nitrogennya hanya separuh dariUrea, sehingga biasanya pemberiannya dimaksudkan sebagai sumber pemasok hara belerang pada tanah-tanah yang miskin unsur ini.Terdiri dari senyawa Sulfur dalam bentuk Sulfat yang mudah diserap dan Nitrogen dalam bentuk amoniumyang mudah larut dan diserap tanaman.
           
                                       Spesifikasi dari Pupuk Za (SNI 02-1760-2005)
                                      Menurut (SNI 02-1760-2005) pupuk Za memiliki spesifikasi sebagai berikut:Nitrogen minimal 20,8%, Belerang minimal 23,8%, Kadar air maksimal 1%, Kadar Asam Bebas sebagai H2SO4 maksimal 0,1%, Bentuk Kristal dan     berwarna putih

                                        Sifat dan keunggulan pupuk Za (SNI 02-1760-2005) yaitu :
                                     Tidak higroskopis, Mudah larut dalam air, Digunakan sebagai pupuk dasar dan susulan, Senyawa kimianya stabil sehingga tahan disimpan dalam waktu lama, Dapat dicampur dengan pupuk lain, Aman digunakan untuk semua jenis tanaman, Meningkatkan produksi dan kualitas panen, Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama, penyakit dan kekeringan, Memperbaiki rasa dan warna hasil panen
                                        Cara Penggunaan Pupuk ZA
                                               Pupuk ZA sangat dianjurkan sebagai pupuk dasar dan pupuk susulan untuk semua jenis tanaman. (Unsur hara Belerang dibutuhkan tanaman sejak awal pertumbuhan), Pupuk ZA dapat dicampur dengan pupuk yang lain.

Alat dan bahan                :

Alat            :    
1. Neraca digital 
2. Erlenmeyer 
3. Pipet volume 
4. Pipet tetes 
5. Buret 
6. Corong 
7. Penyangga buret 
8. Labu ukur

Bahan         : 
1. Pupuk ZA 
2. Pupuk TSP 
3. Aquades 
4. NaOH 0,1 N 
5. Indikator SM 
6. Indikator BTB


Cara Kerja                        :
A.Pada Pupuk ZA
1.Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2.Ditimbang± 10 gram contoh kedalam erlenmeyer.
3.Dibubuhi 3 tetes indikator SM dan 25 ml aquades hingga pH 5,4 lalu, di homogenkan.
4.Dititar dengan NaOH 0,1 N sampai pH larutan menjadi 5,4 ( sindur ).
5.Menghitung kadar asam bebas

B.Pada Pupuk TSP
1.Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2.Ditimbang± 10 gram contoh kedalam labu ukur 100 ml.
3.Dilarutkan dengan air panas dan diimpitkan hingga tanda garis.
4.Dipipet 25 ml larutan ini ke dalam erlenmeyer dan dibubuhi indikator BTB.
5.Dititar dengan NaOH 0,1 N sampai pH larutan menjadi 5,4 ( sindur ).
6.Menghitung kadar asam bebas

Hasil Pengamatan             :

Pada pupuk ZA
·Berat sampel                           : 5.0202 gram
·Volume penitar                       : 2.50     ml


Kesimpulan : Dari hasil percobaan tidak dilakukan penitaran karena pada sampel pupuk ZA yang di analisa tidak mengandung asam bebas.

Daftar ustaka                 : 

http://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk_ZA
http://banyuagung.wordpress.com/2009/07/30/fungsi-pupuk-za-bagi-tanaman-kita/

Laporan Harian Asam Bebas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar