Jumat, 28 November 2014

Angka Penyabunan Minyak dan Lemak

 Angka penyabunan minyak dan lemak

Nama                                      :Ulfa Novianty
Nis                                          :124899
Kelas                                       : XII.A
Kelompok                               : A.2.3
Tanggal mulai                         : 2 oktober 2014
Tanggal selesai                       : 2 oktober 2014
Judul                                      : Penetapan bilangan penyabunan
Tujuan                                    : untuk menyabunkan sejumlah tertentu sampel minyak dan dinyatakan sebagai jumlah mg KOH yang dibutuhkan untuk menyabunkan 1 g minyak/lemak
·         Untuk menentukan 
Dasar prinsip                        : Bilangan penyabunan adalah jumlah alkali yang dibutuhkan untuk menyabunkan sejumlah tertentu sampel minyak dan dinyatakan sebagai jumlah mg KOH yang dibutuhkan untuk menyabunkan 1 g minyak/lemak.



                                              Penentuan Bilangan Penyabunan Minyak/Lemak
Bilangan penyabunan adalah jumlah miligram KOH yang di perlukan untuk menyabunkan satu gram lemak atau minyak. Apabila sejumlah sampel minyak atau lemak disabunkan dengan larutan KOH berlebih dalam alkohol, maka KOH akan bereaksi dengan trigliserida, yaitu tiga molekul KOH bereaksi dengan satu molekul minyak atau lemak. Larutan alkali yang tertinggal ditentukan dengan titrasi menggunakan HCL sehingga KOH yang bereaksi dapat diketahui.
Asam

Asam adalah senyawa yang apabila dilarutkan dalam air akan
menghasilkan ion Hidrogen (ion H+). (ion H+) yang dilepaskan ini tidak berada bebas sebagai Htetapi terikat dengan molekul air membentuk hidronium – ion atau hidrosonium – ion.
Macam –macam Asam :
a.       Asam kuat : asam yang ionisasinya hampir sempurna atau sempurna (α ~ 1)
Contoh : HCl, HNO3, HBr, dan HI.
b.      Asam lemah : asam yang ionisasinya kecil atau sangat kecil
Contoh : H2S, H2CO3, dan CH3COOH.
Basa

Menurut Arhenius merupakan senyawa yang bila dilarutkan dalam air akan melepaskan ion hidroksida (ion OH-).
            Cotoh bentuk basa : LOH                    L+ + OH-
            Macam – macam basa :
a.       Basa kuat : basa yang mengalami ionisasi hampir sempurna. Contoh : NaOH dan BaOH.
b.      Basa lemah : basa yang ionisasinya menghasilkan sedikit OH-. Contoh : NH4OH.
Minyak dan Lemak
Minyak yang ditemui dipasaran umumnya dapt berupa zat murni, namun pada umumnya adalah larutan / campuran. Minyak merupakan istilah umum untuk semua larutan organik yang tidak dapat larut dalam air (hidro fobik) tetapi larut dalam pelarut organik. Dalam arti sempit, kata “minyak” biasanya mengacu ke minyak bumi (petroleum) atau olahannya : minyak tanah (kerosena). Namun demikian, kata ini sebenarnya berlaku luas, baik untuk minyak sebagai bagian dari menu makanan (misalnya minyak goreng), sebagai bahan bakar (misalnya minyak tanah), sebagai pelumas (misalnya minyak rem), sebagai medium pemindahan energi, maupun sebagai wangi-wangian (misalnya minyak nilam).
            Dalam penetapan bilangan penyabunan, miasalnya larutan alkali yang digunakan adalah larutan KOH , yang diukur dengan hati-hati kedalam tabung dengan buret atau pipet.
            Besarnya jumlah ion yang diserap menunjukkan banyaknya ikatan rangkap atau ikatan tak jenuh , ikatan rangkap yang terdapat pada minyak yang tak jenuh akan bereaksi dengan iod. Gliserida dengantingkat ketidak jenuhan yang tinggi akan mengikat iod dalam jumlah yang lebih besar. Bilangan penyabunan adalah jumlah miligram KOH yang diperlukan
Untuk menyabunkan satu gram lemak atau minyak. Apabila sejumlah sampel minyak atau lemak  disabunkan dengan larutan KOH berlebih dalam alkohol, maka KOH akan bereaksi dengan trigliserida, yaitu tiga molekul KOH bereaksi denngan satu molekul minyak atua lemak, larutan alkali yang tinggi ditentukan dengan titrasi menggunakan HCL sehingga KOH yang bereaksi dapat diketahui.
            Angka penyabunan menunjukkan berat molekul lemak dan minyak secara kasar. Minyak yang disusun oleh sam lemak berantai karbon yang pendek berarti mempunyai berat molekul yang relatif kecil, akan mempunyai angka penyabunan yang besar dan sebaliknya bila minyak mempunyai berat molekul yang besar, maka angka penyabunan relatif kecil. Angka penyabunan ini dinyatakan sebagai banyaknya (mg) NaOH yang dibutuhkan untuk menyabunkan satu gram lemak atau minyak ( Herina, 2002)
 Sifat – sifat Bahan

a.       Lemak dan minyak
1.      Bau amis
2.      Bobot jenis dari lemak dan minyak ditentukan pada suhu kamar
3.      Minyak dan lemak tidak larut dalam air
4.      Titik didih asam lemak semakin meningkat dengan bertambahnya rantai karbon

b.      Alkohol
1.      Pelarut organik
2.      Mudah terbakar
3.      Dapat bercampur dengan air dengan homogen
4.      Tidak berwarna


c.       HCl
1.      Dapat digunakan sebagai larutan standard
2.      Terdisosiasi hampir sempurna pada pengenceran
3.      Menyebabkan luka bakar bila mengenai kulit
4.      Tidak berwarna
5.      Tergolong asam kuat

d.      KOH
1.      Masa jenis 0,02
2.      Tidak mendidih pada suhu 13200C dan tidak leleh pada suhu 360,40C
3.      Larut dalam air dan etanol
4.      Sedikit larut dalam eter
e.       Indikator PP
1.      Mempunyai pH antara 8,3 – 10
2.      Warna dalam larutan basa adalah Merah
3.      Tidak berwarna dalam larutan asam
Alat dan bahan              :
                              Alat     :                                               Bahan                        :
·         Neraca analitik digital                     • Sampel minyak goreng
·         Pipet tetes                                      • aquadest
·         Gelas piala 100 mL                        • KOH alcohol 0.5 N
·         Erlenmeyer asah 250 mL               • indicator pp
·         Gelas piala 400 mL                         • kertas saring
·         Pipet volume 25 mL                        • sabun
·         Hot plate
·         Pendingin tegak
·         Corong
·         Pengaduk
·         Buret asam 50 mL
·         Statif
·         Labu semprot
Cara kerja                        :
·         Mempersiapkan alat yang akan digunakan dan cuci hingga bersih
·         Menimbang  ± 2 gram sampel minyak
·         Dimasukkan kedalam Erlenmeyer asah 250 mL
·         Menambahkan 25 mL KOH alcohol(CH3CH2OH) 
·    Memanaskan Erlenmeyer tersebut diatas penangas listrik berpendingin tegak selama 30 menit
·         Kemudian dinginkan Erlenmeyer tersebut dengan suhu kamar
·         Setelah dingin,ditambahkan 2-3 tetes indicator phenophtalein(pp)
·         Kemudian titar dengan HCl yang telah distandarisasi
·         Kemudian buat larutan blanko yaitu dengan prosedur yang sama kecuali tanpa bahan lemak atau minyak.
Pengamatan                   :
                       
          Data penimbangan dan penitaran :
             Berat sampel            (minyak)                                                       : 2.0061  gram          
·         Volume penitar sampel (HCl 0.0856 N )                                        : 21.19 mL
Blanko                                                                                            :21.20 mL
·         
     Warna larutan sebelum penambahan indicator (PP)   :
Sampel          : merah ungu
Blanko           :ungu muda
·         Warna larutan setelah ditambahkan indicator             :
Sampel          : merah muda
Blanko           : merah muda
·         Warna larutan setelah titik akhir tercapai                     :
Sampel          : Putih
Blanko           : Putih
Perhitungan                   :
Bilangan penyabunan :  ((b-a)mL x NHCl x BE KOH)/gr sampel) x 100%
                         : (21.20-21.19)L x 0.0856 eq/L x 56.1 mg/eq)/ 2.0061 gr) x100%                                 : 2.3 x 10^-3 mg/gr
Pembahasan                  ;
Prinsip kerja angka penyabunan adalah sejumlah tertentu sampel minyak/ lemak direaksikan dengan basa alkali berlebih yang telah diketahui konsentrasinya menghasilkan griserol dan sabun. Sisa dari NaOH dititrasi dengan menggunakan HCl yang telah diketahui konsentrasinya juga sehingga dapat diketahui berapa banyak NaOH yang bereaksi yang setara dengan asam lemak dan asam lemak bebas dalam sampel.
Pada saat melakukan percobaan untuk menguji angka penyabunan sampel minyak  direaksikandengan NaOH dalam alkohol berlebih, seharusnya ditambahkan KOH, namun karena keterbatasan alat sehingga digantikan fungsinya dengan menggunakan NaOH. Pada saat melakukan percobaan untuk menentukan angka penyabunan, asam lemak dan asam lemak bebas dari minyak (sampel) dengan menggunkan NaOH dalam Alkohol dapat membentuk sabun,
Angka penyabunan tersebut adalah banyaknya mg NaOH yang diperlukan untuk menyabunkan secara sempurnya 1g Lemak atau minyak.
Pada saat percobaan angaka penyabunan juga digunakan titrasi blanko ( titrasi tanpa menggunakan sampel) yang berfungsi untuk mengetahui jumlah titer yang bereaksi dengan preaksi. Sehingga dalam perhitungan tidak terjadi kesalahan yang disebabkan oleh preaksi.
           
Kesimpulan                   :
Dari hasil percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa banyaknya KOH yang diperlukan untuk menyabunkan 1 gram minyak adalah 2.3 x 10^-3 mg/gr


Daftar Pustaka :
http://nenenganitasari.blogspot.com/2012/12/angka-penyabunan-minyak-dan-lemak.html
https://asbabbul.wordpress.com/2014/05/14/analisis-minyak-dan-lemak/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar