Sabtu, 29 November 2014

PENETAPAN KADAR AIR METODE XYLOL


Kadar Air Metode Xylol

Nama                                      :Ulfa Novianty
Nis                                          :124899
Kelas                                       : XII.A
Kelompok                               : A.2.3
Tanggal mulai                         : 11 November  2014
Tanggal selesai                       : 11 November 2014
Judul                                      : Penetapan kadar Air Metode Xylol
Judul Percobaan               : Analisis Kadar Air Pada Bahan Pangan dengan Metode Xylol
Tujuan Percobaan                
Untuk menentukan kadar air dalam suatu sampel dengan metode Xylol
·       Untuk mengetahui metode yang digunakan untuk penentuan kadar air dalam sampel

Prinsip Percobaan           : Metode penyulingan dengan pelarut yang tidak dapat dicampur,atau lebih dikenal dengan metode Xylol (ksilena). Sampel yang mengandung air akan menguap. Pada metode tersebut menggunakan alat “aufhauser” atau alat penerima bitwell atau stirling,dilengkapi dengan labu dan pendingin liebig Ksilena mempunyai titik didih lebih besar dari pada air sehingga bila dipanaskan air yang lebih dahulu menguap.
Reaksi                                   : -
Landasan teori                      :

 AIR

 Air merupakan kandungan penting dalam bahan pangan termasuk makanan,semua bahan makanan mengandung air dalam jumlah yang berbeda-beda baik itu bahan makanan hewani maupun nabati. Sebagai media reaksi yang menstabilkan pembentukan berrpolimer dan sebagainya. Sedangkan kadar air merupakan banyaknya air yang terkandung dalam bahan pangan yang dinyatakan dalam persen. Kadar air juga salah satu karakteristik yang sangat penting dalam bahan pangan,karena air dapat mempengaruhi kenampakan tekstur dan cita rasa pada bahan pangan. Kadar air dalaam bahan pangan ikut menentukan kesegaran dan daya awet bahan pangan tersebut. Kadar air yang tinggi menyebabkan mudahnya bakteri,kapang,dan khamir untuk berkembang biak,sehingga akan terjadi perubahan pada bahan pangan.(Dwijosepputro.1994).
    Selain dengan metode thermografimetri,penentuan kadar air dapat dilakukan dengan metode thermovolumetri. Metode thermovolumetri ialah metode penentuan kadar air dengan cara menguapkan air dengan membawa cairan kimia yang mempunyai titik didih lebih tinggi dari pada air dan tidak bercampur dengan air serta mempunyai berat jenis lebih rendah dari air. Cairan pembawa yang dapat digunakan adalah xylol,xylem,toluene,tetrakloroetilen.( sudarmadji.1996 ).
        Toluene dikenal sebagai methylbenzene atau toluene merupakan cairan dengan bau yang khas pengencer cat,mengingatkaan kita pada kompleks terkait benzene. Ini adalah aromatic yang digunakan yang digunakan secara luas sebagai industry bahan baku dan sebagai pelarrut. Rumus molekulnya C7 H8 atau C6 H5 CH3,masa molar 92,14 g,penampilan tak berwarna (bening),densitas kepadatan 0,8669 g/mL,titik lebur -93°C,titik didih 110,6°C,kelaarutan dalam air 0,47 g/L ( 20-25 °C ),dan viskositas 0,590 pada 20°C.( Anonim.2009 ).

1. metode pemanasan langsung
penetapan ini relative sederhana yaitu contoh yang telah ditimbang atau diketahui bobotnya dipanaskan dalam suatu pengering listrik (oven) sampai bobit tetap, dengan tekanan 1 atm.


2. metode penyulingan dengan pelarut yang tidak dapat campur
lebih dikenal dengan metode xylol (ksilena). Penetapan ini sangat penting terutama yang mengandung air dan minyak terbang (volatile oils) yang keduanya dapat mengauap. Penetapan ini dipakai alat ”aufhauser” atau alat penerima bitwell dan stirling, dilengkapai dengan labu dan pendingin liebig. Ksilena mempunya titik didih > titik didih air sehingga bila dipanaskan maka air yang dahulu menguap.






3. metode pengering vacum
dilakukan untuk menetapkan kadar air dalam contoh yang akan terurai kalau dipanasskan pada suhu 100o-105oC




4. metode asam sulfat
metode ini diuapkai terhadap zat2 yang peka terhadap panas, proses ini relatif memerlukan waktu yang lama. Sampel didalam eksikator vacum dikeringkan dengan asam sulfat pekat.



5. metode karl fischer
didasarkan atas reduksi Yod oleh belerangdioksida (SO2) dalam air dan basa yaitu piridin dengan memakai pereaksi Fischer yang terdiri dari larutan Yod, belerang dioksida dan piridin dalam methanol anhydrous.

Alat dan bahan                    :

ALAT

BAHAN
·         Labu didih
·         Oven pengering
·         Masker
·         Pipet volume 25 mL
·         Alat aufhauser
·         Hot plate
·         Gelas piala 100 mL
·         Pengaduk
·         Batu didih
·         Eksikator
·         Neraca analitik digital
·         Sampel minyak goreng
·         Aquades
·         Larutan Xylol



 
Cara kerja                             : 
  •      Ditimbang ± 30 gram sampel dalam botol timbang 100 mL
  •          Dilarutkan dengan pelarut Xylol
  •          Dimasukkan kedalam labu didih
  •          Diblas botol timbang dengan pelarut Xylol hingga bersih
  •          Ditambahkan Xylol sampai setengah dari isi labu didih
  •          Kemudian dimasukkan batu didih
  •         Lalu disambungkan dengan alat aufhauser
  •        Disulingkan diatas hot plate selama ± 1 jam
  •        Setelah cukup 1 jam hot plate dimatikan dan alat aufhauser dibiarkan dingin.
  •         Alat pendingin dibilas dengan Xylol
  •          Lalu diangkat alat aufhauser beserta labunya
  •       Setelah dingin betul, air yang melekat dibagian atas alat aufhauser diturunkan kebawah dengan dikilik bulu ayam.
  •        Kemudian dibaca jumlah air
 
Pengamatan                        :
  •         Berat sampel (minyak)                                          : 10.0043 g
  •          Volume air                                                            : 0.1 mL
  •       Bj Air                                                                     : 1 gr/mL
  •         Warna larutan setelah ditambahkan Xylol            : Kuning muda
  •          Warna larutan setelah dipanaskan (1 jam)          : Kuning muda
Perhitungan                         :
Kadar air       = ((volume air × Bj air):( bobot sampel)) × 100 %
                        = ((0.1 mL × 1 g/mL):( 10.0043)) × 100%
                        = ((0.1 g) : (10.0043)) × 100 %
                        = (0.0099) × 100 %
                        = 0.99 %


Pembahasan                       :
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarutyang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garamgulaasam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.
Molekul air dapat diuraikan menjadi unsur-unsur asalnya dengan mengalirinya arus listrik. Proses ini disebut elektrolisis air. Pada katoda, dua molekul air bereaksi dengan menangkap dua elektron, tereduksi menjadi gas H2 dan ion hidrokida (OH-). Sementara itu pada anoda, dua molekul air lain terurai menjadi gas oksigen (O2), melepaskan 4 ion H+ serta mengalirkan elektron ke katoda.
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui kadar air dalam suatu sampel. Sampel yang digunakan dalam praktikum ini adalah minyak goreng. Dalam menentukan kadar air kita menggunakan metode Xylol. Prinsip dari penentuan kadar air cara Xylol adalah Metode penyulingan dengan pelarut yang tidak dapat dicampur,atau lebih dikenal dengan metode Xylol (ksilena). Sampel yang mengandung air akan menguap. Pada metode tersebut menggunakan alat “aufhauser” atau alat penerima bitwell atau stirling,dilengkapi dengan labu dan pendingin liebig Ksilena mempunyai titik didih lebih besar dari pada air sehingga bila dipanaskan air yang lebih dahulu menguap.
Metode Penyulingan dengan Pelarut yang tidak dapat Campur
Lebih dikenal dengan metode xylol (ksilena). Penetapan ini sangat penting terutama yang mengandung air dan minyak terbang (volatile oils) yang keduanya dapat mengauap. Penetapan ini dipakai alat ”aufhauser” atau alat penerima bitwell dan stirling, dilengkapai dengan labu dan pendingin liebig. Ksilena mempunya titik didih > titik didih air sehingga bila dipanaskan maka air yang dahulu menguap. Bobot jenis ksilena lebih rendah dari bobot jenis air dan keduanya tidak dapat bercampur,sehingga air akan terletak dibagian bawah alat penerima bitwell dan dapat dibaca berapa volumenya.
Bobot air dapat diketahui dengan menganggap bobot jenis air : 1 g/mL. bila bahan yang ditetapkan dengan cara ini mengeluarkan busa pada waktu dipanaskan (didihkan) maka ksilena tadi dibubuhi minyak paraffin atau paraffin padat.
Selain ksilena, pelarut organic lainnya yang dapat dipakai ialah toluene dan heptana. Untuk mengurangi kesalahan pembacaan,volume air yang diukur minimal ± 1 mL.
Kesimpulan                                     :
Dari hasil percobaan yang dilakukan diatas,dapat disimpulkan bahwa kadar air dalam sampel minyak goring adalah 0.99 %
Daftar Pustaka :
http//smk3ae.wordpres.com/2011/03/17/penetapan-kadar-air/

http://firmansyah-04-01-1990.blogspot.com/2011/05/analisis-kadar-air-metode_11.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar